Rabu, 12 Oktober 2016

Hari Kedua Menuju Tempat Live IN

Tak terbayangkan betapa jauh dari harapan, tapi rasa penasaran akan budaya dan kehidupan beragama di tempat ini serasa menambah semangat untuk tetap bertahan demi perjalan bersama yang (katanya) seumur hidup cuman sekali ini. 

Dari tempat Penginapan di biara OCD menuju Paroki Sonder, Perjalan Kira kira 30 menit banyak hal yang serasa asing di lihat sebagai contoh Kuburan orang mati yang di buatkan menyerupai sebuah Mobil Katana yang menurut cerita, orang ini pada waktu hidupnya mengalami kecelakaan dengan menggunakan mobil katana, sehingga kuburnya di buatkan srperti mobil katana dengan tujuan untuk mengingat kembali perjalanan hidupnya.  bayangkan jika orang yang meninggal di karenakan penyakit kelamin mau di buatkan bagaimana kuburannya??? hahahah cuman becandaaa Vrooo Sist...colek om Bene

Mari kita lanjutkan kembali ceritanya, sesampainya di paroki Sonder kami di jemput oleh pastor paroki sonder, umat sonder dan tidak kalah seruhnya para OMK sonder (VIVA OMK INDONESIA). 
Acara salam salaman dan ramah tamah berlangsung dengan meriah di pandu oleh MC terkenal sesonder saudara Atha

Pasangan MC 




Selasa, 11 Oktober 2016

2nd Indonesian Youth Day

Manado, 28 September 2016 sampai 9 November 2016
Perjalanan di mulai dari Waitabula Sumba Barat Daya, menuju Manado untuk mengikuti kegiatan IYD ke dua yang akan di laksanakan mulai dari tanggal 3 November - 6 November 2016 di Sulawesi Utara tepatnya di Lotta Sebagai Venue Utama IYD ke II.


Persiapan demi persipan di lakukan Oleh OMK Keuskupan Weetebula dalam rangka mengikuti kegiatan IYD telah di laksanakan kurang lebih 5 Bulan sebelum hari H. Mulai dari pertemuan di setiap dekenat keuskupan Weetebula, Seminar dengan banyak tema tentang INKLUSI Dalam Kanekaragaman sampai latihan untuk mengisi kegiatan, semua di persiapakan dengan baik, lelah juga rasanya harus berbagi kerjaan dengan pertemuan ini tapi demi kegiatan IYD walaupun kadang kadang harus bolong tidak mengikuti kegiatan tersebut tapi semangat Jiwa Muda tetap Berkobar di dalam dada untuk mengikuti persiapan yang telah di rencanakan bersama. 

lanjut, 9 jam Perjalanan dari Bandara Udara Tambolaka menuju Bandara Udara Samratulangi Manado. Perjalanan yang melelahkan karena bukan hanya 9 Jam saja tapi masih di tambahkan lagi perjalan menuju tempat Live In selama 3 jam dari Bandara Udara Samratulangi menuju Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa.

saking capek dan laparnya, makanan di meja langsung di serbu. 

Tapi Perjalanan yang melelahkan itu akhirnya terbayar lunas dengan penyambutan yang hangat oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Sonder. 
Hari pertama yang berkesan di tanah Minahasa, penyambutan yang sangat hangat walaupun di selimuti kabut minahasa, serasa asing awalnya tapi dengan penyambutan yang luar biasa serasa kembali ke Tanah Marapu (SUMBA).