Manado, 28 September 2016 sampai 9 November 2016
Perjalanan di mulai dari Waitabula Sumba Barat Daya, menuju Manado untuk mengikuti kegiatan IYD ke dua yang akan di laksanakan mulai dari tanggal 3 November - 6 November 2016 di Sulawesi Utara tepatnya di Lotta Sebagai Venue Utama IYD ke II.
Persiapan demi persipan di lakukan Oleh OMK Keuskupan Weetebula dalam rangka mengikuti kegiatan IYD telah di laksanakan kurang lebih 5 Bulan sebelum hari H. Mulai dari pertemuan di setiap dekenat keuskupan Weetebula, Seminar dengan banyak tema tentang INKLUSI Dalam Kanekaragaman sampai latihan untuk mengisi kegiatan, semua di persiapakan dengan baik, lelah juga rasanya harus berbagi kerjaan dengan pertemuan ini tapi demi kegiatan IYD walaupun kadang kadang harus bolong tidak mengikuti kegiatan tersebut tapi semangat Jiwa Muda tetap Berkobar di dalam dada untuk mengikuti persiapan yang telah di rencanakan bersama.
Persiapan demi persipan di lakukan Oleh OMK Keuskupan Weetebula dalam rangka mengikuti kegiatan IYD telah di laksanakan kurang lebih 5 Bulan sebelum hari H. Mulai dari pertemuan di setiap dekenat keuskupan Weetebula, Seminar dengan banyak tema tentang INKLUSI Dalam Kanekaragaman sampai latihan untuk mengisi kegiatan, semua di persiapakan dengan baik, lelah juga rasanya harus berbagi kerjaan dengan pertemuan ini tapi demi kegiatan IYD walaupun kadang kadang harus bolong tidak mengikuti kegiatan tersebut tapi semangat Jiwa Muda tetap Berkobar di dalam dada untuk mengikuti persiapan yang telah di rencanakan bersama.
lanjut, 9 jam Perjalanan dari Bandara Udara Tambolaka menuju Bandara Udara Samratulangi Manado. Perjalanan yang melelahkan karena bukan hanya 9 Jam saja tapi masih di tambahkan lagi perjalan menuju tempat Live In selama 3 jam dari Bandara Udara Samratulangi menuju Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa.
saking capek dan laparnya, makanan di meja langsung di serbu.
Tapi Perjalanan yang melelahkan itu akhirnya terbayar lunas dengan penyambutan yang hangat oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Sonder.
Hari pertama yang berkesan di tanah Minahasa, penyambutan yang sangat hangat walaupun di selimuti kabut minahasa, serasa asing awalnya tapi dengan penyambutan yang luar biasa serasa kembali ke Tanah Marapu (SUMBA).
0 comments:
Posting Komentar